halo, apa kabar?
tanpa basa-basi. sejujurnya, masih belum tau rangkaian seperti apa yang akan kugunakan untukmu. mungkin bukan sesuatu yang indah, bukan pula sesuatu yang istimewa. hanya sedikit paragraph tentang curahan hatiku. ya, perasaan yang selama ini bergumul dalam diriku. menciptakan suatu kemelut, yang menghalangi diriku dari berpikir jernih. menyerang setiap organku seperti virus. merindukanmu.
ini aku, merindukanmu. ini aku, dengan seluruh keberanian yang sanggup kukumpulkan. walau hanya bisa kuungkapkan melalui sebuah surat yang mungkin juga tidak berati apa-apa dimatamu. kuakui aku pecundang, karena setelah sekian lama baru kali ini aku berani menguak semua kepadamu. tetapi, paling tidak aku pecundang yang mencintaimu. anggaplah aku dengan sebelah mata, caci maki lah aku, hiraukanlah aku. tetapi, tolong dengarkan dulu pernyataan ku ini. bahwa aku menyayangimu. kemarin, hari ini, dan akan tetap mencintaimu. aku telah berusaha untuk membendung perasaan ini. tetapi semakin keras aku berlari, semakin kuat rasa ini menyerangku. merasuk hingga ke lubuk paling dalam sanubariku. yang aku inginkan hanyalah untuk menemani harimu, menjadi seseorang dalam mimpi-mimpimu, menjadi pelindungmu, menjagamu. bila aku tidak mampu mengisi ruang-ruang itu, berjanjilah untuk menemukan yang lebih baik dariku. yang mampu membuatmu merasa sempurna.
andai saja surat ini tidak berkenan di matamu, dan justru membuatmu ingin menjauh dariku. aku mengerti, aku bisa menerimanya. tentu saja akan terasa sakit, tapi akan lebih sakit melihatmu bersamaku tetapi tidak bahagia.
ini suratku, tumpahan nada hatiku. biarkanlah aku tetap mencintaimu walau dari kejauhan.
Salam sayang
aku
tanpa basa-basi. sejujurnya, masih belum tau rangkaian seperti apa yang akan kugunakan untukmu. mungkin bukan sesuatu yang indah, bukan pula sesuatu yang istimewa. hanya sedikit paragraph tentang curahan hatiku. ya, perasaan yang selama ini bergumul dalam diriku. menciptakan suatu kemelut, yang menghalangi diriku dari berpikir jernih. menyerang setiap organku seperti virus. merindukanmu.
ini aku, merindukanmu. ini aku, dengan seluruh keberanian yang sanggup kukumpulkan. walau hanya bisa kuungkapkan melalui sebuah surat yang mungkin juga tidak berati apa-apa dimatamu. kuakui aku pecundang, karena setelah sekian lama baru kali ini aku berani menguak semua kepadamu. tetapi, paling tidak aku pecundang yang mencintaimu. anggaplah aku dengan sebelah mata, caci maki lah aku, hiraukanlah aku. tetapi, tolong dengarkan dulu pernyataan ku ini. bahwa aku menyayangimu. kemarin, hari ini, dan akan tetap mencintaimu. aku telah berusaha untuk membendung perasaan ini. tetapi semakin keras aku berlari, semakin kuat rasa ini menyerangku. merasuk hingga ke lubuk paling dalam sanubariku. yang aku inginkan hanyalah untuk menemani harimu, menjadi seseorang dalam mimpi-mimpimu, menjadi pelindungmu, menjagamu. bila aku tidak mampu mengisi ruang-ruang itu, berjanjilah untuk menemukan yang lebih baik dariku. yang mampu membuatmu merasa sempurna.
andai saja surat ini tidak berkenan di matamu, dan justru membuatmu ingin menjauh dariku. aku mengerti, aku bisa menerimanya. tentu saja akan terasa sakit, tapi akan lebih sakit melihatmu bersamaku tetapi tidak bahagia.
ini suratku, tumpahan nada hatiku. biarkanlah aku tetap mencintaimu walau dari kejauhan.
Salam sayang
aku
No comments:
Post a Comment